27 Agustus 2008

Perpustakaan Sumut Terbaik dan Terapi di Indonesia

KORAN BERITA SORE - MEDAN
23 Juli 2008 | 11:03 WIB

MEDAN (Berita): Tatanan buku di Perpustakaan Sumut Jl Brigjen Katamso Medan tersusun rapi, ruang baca bersih, pengunjungnya banyak dan gedung yang memadai. ‘Perpustakaan Sumut terbaik dan terapi di Indonesia‘, itulah yang terungkap ketika Komisi X DPR RI melakukan kunjungan kerja di Perpustakaan Sumut, Selasa [22/07].


“Berdasarkan penilaian dan observasi kami, Perpustakaan Sumut ini merupakan perpustakaan terbaik dan paling rapi di Indonesia,” kata Ketua Komisi X DPR RI Irwan Prayitno kepada wartawan usai kunjungan itu.
]Tim komisi X diterima Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (Baperasda) Provinsi Sumut Drs Syaiful Syafri MM didampingi Sekretaris Baperasdasu Chandra Silalahi dan Kepala Biro Perencanaan Perpustakaan Nasional Dra Ofy Sofiana MHum.
]Padahal kata Irwan, dari Rp 195 miliar dana dekonsentrasi block grand yang dikucurkan Depdiknas untuk operasional perpustakaan di Sumut hanya Rp 1,9 miliar yang digunakan untuk perpustakaan ini. Artinya, jumlah tersebut sangat kecil untuk mengelola perpustakaan di provinsi ini.
]Namun berkat kegigihan dan kerja keras Kepala Baperasdasu Syaiful Syafri ini tetap meningkatkan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat. Beberapa program seperti Digital Pustaka dan wisata baca yang dicanangkan Pemprovsu baru pertama kali di Indonesia dan belum ada di perpustakaan lainnya di tanah air.
]Lebih lanjut dikatakannya, program Baperasdasu ini perlu dikembangkan di provinsi lain karena dengan keterbatasan dana tapi bisa memberikan pelayanan maksimal khususnya untuk meningkatkan minat baca di masyarakat.
]Hal senada diungkapkan anggota komisi X DPR Aan Rohanah M.Ag yang merasa salut dan bangga atas kinerja perpustakaan Sumut ini. “Apa yang telah dilakukan perpustakaan ini hendaknya menjadi contoh bagi perpustakaan lain dan bagi komisi X ini merupakan bahan masukan yang sangat bernilai tinggi,” ujarnya.
]Kepala Baperasdasu Drs Syaiful Syafri dalam paparannya mengatakan, hasil evaluasi perpustakaan umum kabupaten/kota di Sumut dari 26 kabupaten/kota yang ada baru 19 kabupaten/kota yang memiliki perpustakaan umum dengan status organisasi yang berbeda-beda. Seperti ada yang berbentuk kantor, bagian dari sekretariat dan bahkan ada yang merupakan sub bagian.
]Permasalahan umum perpustakaan dan kearsipan lebih dianggap sebagai ‘cost center’. Minimnya apresiasi terhadap profesi pustakawan dan arsiparis yang kurang diminati, perkembangan teknologi informasi masih belum diimbangi dengan peningkatan kemampuan pustakawan dan arsiparis, masih rendahnya kebiasaan membaca dan belum maksimalnya dukungan dana APBD dan APBN.
]Syaiful yang juga Pj Bupati Batubara ini menjelaskan, dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya manusia di masyarakat agar rakyat tidak bodoh dan rakyat punya masa depan melalui dana dekonsentrasi telah dilakukan pengembangan perpustakaan desa/kelurahan.
]Tahun 2007 tercatat jumlah koleksi 231.250 eksemplar yang tersebar di 185 desa/kelurahan di 10 kabupaten/kota dan di tahun 2008 jumlah koleksi 50.400 eksemplar di 185 desa/kelurahan di 10 kabupaten/kota di Sumut.
Dalam rangka perkembangan teknologi juga telah dikembangkan pustaka dan arsip digital dan penyediaan layanan internet berbasis Wi Fi di Baperasdasu. (aje)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar