18 Juni 2008

Angka Tidak Lulus UN Naik, Bukti Kejujuran Meningkat

Media Indonesia, 07 Juni 2008 00:13 WIB

Penulis : Sidik Pramono


MAKASSAR--MI: Pemerintah menilai hasil Ujian Nasional (UN) yang diprediksikan akan naik angka ketidaklulusannya pada tahun ini, merupakan hal yang wajar, karena UN bukan hanya ujian kecerdasan, namun juga ujian kejujuran.

Demikian diungkapkan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo kepada pers menjawab pertanyaan Media Indonesia, usai pencanangan pendidikan gratis 9 tahun propinsi Sulawesi Selatan, di kantor pemprov Sulsel, Makassar, Jumat kemarin (6/6).


Menurut Mendiknas, wajar jika memang angka tidak lulus UN tahun ini, akan naik. "Namun, angka lulus dan tidak lulus bukanlah sesuatu yang penting, yang penting UN harus dilaksanakan secara jujur,'' ujar Mendiknas tanpa menyebut angka resmi tidak lulus UN untuk SMA dan sederajat tahun ini.

Pasalnya, kata Mendiknas, UN tidak hanya menguji kecerdasan, namun juga menguji kejujuran siswa, guru, dan kepala sekolah. ''Syukurnya, kejujuran tahun ini, lebih baik dari tahun lalu, karena tingkat kecurangan yang dilakukan berkurang,'' ujar Mendiknas.

Hal itu, kata Mendiknas, tidak lebih dari upaya pengawasan yang ketat, yang dilakukan sejumlah pihak, sehingga guru dan siswa pun dituntut untuk bermoral baik. ''Kendati demikian, kita akan terus evaluasi pelaksanaan UN, untuk menjadikan pelaksanaan UN lebih baik di masa mendatang,'' kata Mendiknas.

Sementara itu, sejumlah pengamat pendidikan dan anggota komisi X�DPR berpendapat, persentase kelulusan dan ketidaklulusan tidak dapat dijadikan indikator naik atau turunnya mutu pendidikan. Yang lebih penting, peningkatan standar pelayanan pendidikan ketimbang peningkatan standar kelulusan UN.

Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Aan Rohanah mengatakan, jika memang angka tidak lulus UN bagi siswa SMA dan sederajat naik dari 10 persen pada tahun lalu menjadi sekitar 11 - 12 persen pada tahun ini, lebih baik, asalkan pelaksanaan UN tahun ini, benar-benar dilaksanakan dengan jujur dan integritas moral yang tinggi.

''Sebaliknya, jika angka tidak lulus itu, justru menurun, akan bermasalah jika banyak sekali ditemui kecurangan. Kalau saya melihat, saat ini pemerintah ada kemajuan, karena mulai dilakukan secara ketat, agar tidak terjadi kebocoran dan kecurangan,'' kata Aan saat dihubungi Media Indonesia. (Dik/OL-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar