18 Juni 2008

Mendiknas Bantah Ada Target Kelulusan


Kompas.Com, Senin, 16 Juni 2008 | 18:48 WIB


KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Walaupun belum diputuskan lulus, sejumlah siswa kelas III SMA di Tangerang, Banten, sudah melancholic aksi corat-coret di baju seragam mereka di Jalan Ciledug Raya, Tangerang, Jumat (11/5/2007). Aksi itu merupakan ungkapan kegembiraan mereka setelah selesai ujian akhir sekolah (UAS).


JAKARTA, SENIN - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo membantah tudingan yang menyebut pemerintah menetapkan target kelulusan siswa, baik jenjang SLTP maupun SMU.
Mendiknas saat ditemui disela-sela rapat kerja dengan Komisi X DPR RI -- membidangi masalah pendidikan dan olah raga -- Senin (16/6) menjelaskan, yang menjadi target pemerintah tak lain adalah soal pencapaian nilai rata-rata. Pernyataan Mendiknas juga menjawab dugaan jumlah kelulusan Ujian Nsional (UN) siswa tahun 2009, turun dibandingkan tahun sebelumnya.
"Sampai sekarang ini, saya belum dapat laporan mengenai angka kelulusan. BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan-Red) juga belum melapor kepada saya. Dan kami hanya menargetkan nilai rata-rata nasional sehingga atas dasar inilah passing grade nilai kelulusan kemudian terus dinaikkan tiap tahunnya," kata Bambang.
Mendiknas menjelaskan, sejak UN diberlakukan pada tahun 2004, target rata-rata nilai nasional diakuinya selalu tercapai. Kabalitbang Depdiknas, Mansyur Ramly kemudian merincinya, target nilai rata-rata siswa dalam tiga tahun terakhir memenuhi target di atas 7,0. Rata-rata nilai nasional SMA tahun 2004/2005 adalah 6,5, tahun ajaran 2005/006 (7,0), 2006/2007 (7,16), 2007/2008 (7,2).
"Begitu juga dengan nilai rata-rata yang dicapai MP yakni 6,5 (2004/2005), 7,15 (2005/2006), dan 7,10 (2006/2007). Sementara untuk tahun ajaran 2007/2008 sampai sekarang belum keluar hasilnya," ujar Mansyur.
"UN itu, bagian dari pendidikan disiplin. Bahkan, setelah UN dilaksanakan pada tahun 2004 angka perkelahian antar sekolah menjadi menurun. Oleh karena itu, kita dorong supaya rata-rata nilainya dapat tercapai, DPR juga setuju," kata Bambang menambahkan.
Sementara pokok bahasan dalam rapat kerja Komisi X DPR dengan Mendiknas adalah menyangkut soal program prioritas Depdiknas 2009. Depdiknas memaparkan tiga fokus pembangunan pendidikan tahun 2009. Tiga fokus itu adalah pemantapan penuntasan program wajib belajar sembilan tahun yang berkualitas, peningkatan mutu serta relevansi pendidikan menengah, tinggi dan nonformal. Fokus yang terakhir, peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik.
Aan Rohanah, anggota Komisi X dari PKS dalam rapat mengungkapkan, daerah yang hasil UN-nya banyak yang tidak lulus perlu diberi tambahan anggaran. (Persda Network/yat)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar