Menurut dia, sejak tahun lalu, Puspendik telah mengeluarkan koefisien objektivitas atau koefisien kecurangan. Setiap sekolah yang menempuh ujian, diterapkan koefisien objektivitas.“Secara ilmiah, dengan formula psikometrik, kita dapat menemukan sekolah mana yang curang berdasarkan jawaban-jawaban siswa,” katanya, kemarin. Koefisien objektivitas ini menjadi bahan perbaikan penyelenggaraan UN berikutnya.
Sebab, bagi sekolah yang memiliki karakter yang baik, tentu akan menghasilkan sistem yang baik pula. Langkah itu mendapat dukungan anggota Komisi X DPR Aan Rohanah.Menurut dia, banyak faktor yang menyebabkan masih terjadinya praktik kecurangan dalam UN.Mulai dari aspek birokrasi, sekolah, atau faktor eksternal lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar