13 Mei 2008

Mengharap Kejujuran dalam Ujian Nasional

JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang berlangsung mulai hari ini di tingkat SMA, MA, SMALB, dan SMK diharapkan bisa menjadi sarana kompetisi siswa dalam meningkatkan prestasi. Dengan modal pengalaman kegiatan belajar selama tiga tahun, siswa harus berani melakukannya secara jujur, transparan dan sehat. Sehingga, kredibilitas hasil ujian nasional yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan.



"Keberanian melakukan ujian nasional dengan jujur, transparan dan sehat harus menjadi modal kesuksesan pelaksanaan UN. Sebab, dengan modal ini kita berharap mutu dan kualitas pendidikan Indonesia yang dihasilkan dari Ujian Nasional bisa dipertanggungjawabkan," demikian dikatakan Aan Rohanah Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS di Jakarta, Selasa (22/4).

Aan menegaskan bahwa minimnya dalam pelaksanaan UN justru menjadi penyebab maraknya kecurangan, penyimpangan dan munculnya perilaku negatif pada siswa, guru, kepala sekolah, pengawas, tim sukses, bahkan pejabat Depdiknas sendiri.

"Kita berharap dalam Ujian Nasional kali ini perilaku kecurangan, penyimpangan dan upaya-upaya tim sukses yang bekerja untuk membantu kelulusan siswa dan melanggar UU dapat dicegah. Jika hal ini masih saja terjadi, maka kepada Irjen Depdiknas tidak boleh segan-segan untuk memberi sanksi pelakunya dan harus diusut tuntas. Sehingga, kemurnian hasil UN terjaga dan mutu pendidikan bisa dibanggakan," tegas Anggota DPR asal Daerah pemilihan DKI Jakarta ini.

Aktivis perempuan yang banyak bergerak di bidang Pendidikan ini menambahkan,"Ujian Nasional ini kan hanya untuk mengetahui dan menilai kemampuan siswa dalam beberapa bidang pelajaran tertentu saja. Jadi, jangan sampai berimbas pada praktik penyimpangan dengan melakukan berbagai bentuk pelanggaran hanya untuk meraih gengsi nilai tertinggi. Justru siswa harus dididik, dilatih dan diarahkan untuk mampu berkompetisi dan bersikap sportif dalam meraih prestasi," tukasnya.

Aan menghimbau, apa pun hasil Ujian Nasional yang diperoleh siswa, sebaiknya jangan sampai mengorbankan masa depan siswa. "UN sebaiknya tidak merugikan dan menghambat masa depan siswa, apa pun hasil yang diperolehnya. Apakah mencapai nilai kelulusan yang ditetapkan atau pun tidak. Hasil UN harus dijadikan sebagai bahan renungan dan pemetaan mutu kualitas pendidikan Nasional untuk memperbaiki proses pembelajaran di sekolah dan pengambilan kebijakan serta strategi pembangunan pendidikan ke depan yang lebih bermutu dan berdaya saing," tandas Aan.


Sumber :
OKEZONE.COM
Selasa, 22 April 2008 16:01 wib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar